Kulit dan Isi

🍌 Kulit dan Isi

🌽 Sesuatu yang sepertinya sulit untuk terpisahkan antara kulit hijau buah semangka dengan isi buahnya yang berwarna merah. Memang tidak dinafikan bahwa tidak semua isi buah semangka berwarna merah, ada yang berwarna lain. Namun secara mayoritas, buah semangka dengan hjiau kulitnya mesti merah dalamnya.

🍇 Coba perhatikan baik-baik kabar-kabar berikut;

🍉 Tersebutkan dalam sebuah situs awal hubungan baik antara kulit dan isi buah semangka;

🍒 Keakraban KH Wahid Hasyim dengan Tan Malaka

🍏 “Tapi tidak demikian dengan sikap KH. Wahid Hasyim. Bagi putra pendiri NU KH Hasyim Asy’ari ini baik perbedaan agama, ideologi maupun perbedaan haluan politik tidak menghalanginya untuk tetap menjalin persahabatan. Terbukti ayah Gus Dur, ini dalam sejarah hidupnya tidak hanya berkawan dengan orang yang berbeda agama. Melainkan beliau juga bersedia berteman dengan Tan Malaka, seorang tokoh pejuang bangsa yang berhaluan komunis. Bahkan Tan Malaka merupakan anggota komintern (jaringan komunis) internasional.”

🍊 Juga di tempat yang lain;

🍏 Gus Dur, Tan Malaka dan komunisme

🍋 “Gus Dur menjadi saksi bahwa ayahnya yang notabene seorang nasionalis dan tokoh agama menjalin hubungan persahabatan dengan seorang komunis. Hal ini di kemudian hari diakui Gus Dur sebagai salah satu dasar pemikirannya untuk mencabut TAP MPRS XXV Tahun 1966.”

🍅 “TAP tersebut jadi karena semata-mata hawa nafsu seseorang yang takut dinamakan dia PKI. Saya ini lahir dari keluarga bukan PKI, tetapi saya tahu hak orang,” demikian kata Gus Dur dalam dialog rutin usai Shalat Jumat di Masjid Al-Munawaroh, Ciganjur, Jakarta, Jumat 31 Maret 2000 lalu.”

🍈 Diperjelas lagi;

🍓 “Presiden Republik Indonesia ke-4, K.H. Abdulrachman Wahid atau yang popular dengan nama Gus Dur adalah presiden Indonesia pertama sejak orde baru yang mengusulkan ide objektivitas sejarah ketika ia menggulirkan wacana pencabutan TAP MPRS XXV Tahun 1966. Gus Dur mengusulkan pencabutan Ketetapan Majelis tentang pembubaran PKI dan pernyataan pelarangan pengembangan ide Marxisme itu karena dianggapnya telah usang alias out of date.”

🍍 Ternyata “khayalan” ini ada saja yang membela;

🌽 Kok bisa?

🍇 Oh ternyata penulis ngefans berat kepada sosok tersebut.

🍒 Katanya:

☀️ “Bagaikan sebuah matahari yang selalu menghangatkan.”

🍎 Ribka Tjiptaning Anak PKI yang Mengagumi Sosok Gus Dur

🍋 “Wanita yang merupakan Anggota DPR RI itu mengisahkan saat tahun 2002 membuat buku berjudul ‘Aku Bangga Jadi Anak PKI’. Pada saat itu, dia kaget bahwa Gus Dur mau menulis sambutan dalam bukunya.”

🍏 Tak hanya itu, pada saat launching buku tersebut Gus Dur pun turut menghadiri dan datang lebih awal dari jadwal yang ditentukan. Padahal, Gus Dur sebenarnya sudah memiliki acara di luar kota namun dibatalkan.

🍊 “Pak Dur (Gus Dur) saat itu datang lebih awal satu jam. Pak Dur mengaku takut launching buku saya diserbu,” ucap Ribka.”

🍈 Jadi, jangan heran kalau sekarang ada saja kegiatan yang menunjukkan kesatuan kulit dan isi!

🍒 Eks Ketua Gerwani Blitar Tutup Usia, Banser NU Ucapkan Bela Sungkawa

🍌 Jika demikian, sekarang pertanyaannya, apa mungkin kulit dan isi bisa dirubah atau minimalnya dipisah?

🌽 Tetap waspada!

🚀 Silakan kunjungi:

Kulit dan Isi

💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎

🌏🚀 Tebarkan nasihat, berilmu, beramal dan beramar makruf nahi mungkar.

🌷💐 Dengan mengajak saudara, kenalan dan handai taulan anda bergabung dengan channel telegram YKNU Online di:

https://telegram.me/yknuonline

Atau

https://goo.gl/qyrUcN

Atau

http://bit.ly/1luO2wL

🌺 Silakan dishare! Semoga bermanfaat untuk kaum muslimin!

☝️ Amin

Leave a comment